Mengapa Hiu Menyerang: Sebuah Kasus Identitas keliru

Jennifer Viegas 

Hiu, rata-rata, menyerang dan membunuh 10 manusia per tahun. Sedangkan manusia, sebaliknya, menurut Florida Museum of Natural History’s Department of Ichthyology, setiap tahunnya membunuh sekitar 20 sampai 30 juta hiu. Itu perkiraan kematian hiu, berdasarkan commercial and sport fishing landings, bahkan bisa menjadi konservatif. Setelah 400 juta tahun hiu berevolusi, kita, manusia, berpotensi dapat menghapus hiu di dunia dalam waktu satu abad ini.

Faktanya, bagaimanapun juga, hiu dapat menyebabkan kematian manusia. Anjing, secara tradisional, berwatak halus namun dapat membunuh orang juga. Tapi sifat serangan hiu tampaknya mempesona dan membuat kita lebih takut. Pada tahun 2011, dua peselancar dari Meksiko dan California kehilangan nyawa mereka setelah pendarahan hebat karena gigitan hiu. Serangan hiu terhadap manusia tampaknya akan stabil, menurun, atau bahkan meningkat, tergantung pada wilayahnya.

Mengapa Hiu Menyerang Manusia?

Setelah kematian baru-baru ini, beberapa peneliti mulai bertanya-tanya apakah hiu tertentu mengembangkan taste-nya bagi manusia. Jose Leonardo Castillo, kepala penyelidik hiu untuk Mexico’s National Fishing Institute, baru-baru ini mengumumkan bahwa ia dan rekan-rekannya sedang menyelidiki kemungkinan ini. Bisa jadi, setelah berulang kali memakan daging manusia lain, satu atau lebih hiu bisa mengasosiasikan/ menghubungkan manusia dengan makanan.

National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) menjelaskan bahwa secara normal hiu tidak berburu manusia, tetapi jika mereka melakukan serangan, biasanya berupa kasus identitas yang keliru. Terkadang hiu akan menyelidiki item makanan potensial dengan mengambil rasa. Sayangnya, mengingat banyak baris gigi tajam mereka, beberapa spesies hiu dapat menyebabkan seseorang mati karena kehabisan darah setelah satu gigitan. Masalahnya diperparah lagi ketika manusia sedang melakukan aktivitas di danau, sungai, dan muara, yang mana tempat-tempat tersebut merupakan ruang air bagi habitat hiu air tawar, seperti hiu banteng. Seringkali ruang air tersebut harus berbagi dengan manusia yang berenang, berperahu, memancing, atau terlibat dalam beberapa bentuk lain dari rekreasi yang mungkin menempatkan manusia berhadapan dengan hiu.

Bagaimana Hiu Menyerang Manusia?

Menurut Murray Suid dan George Burgess, seorang ahli biologi senior dan direktur International Shark Attack File, ada empat tipe dasar dari serangan hiu terhadap manusia. Yang pertama yang paling umum adalah memprovokasi serangan. Ini terjadi ketika orang-orang mengganggu hiu. Nelayan mengeluarkan hiu dari jaring mereka, misalnya, mungkin akan kehilangan jari atau tungkai jika tidak hati-hati. Terkadang penyelam juga mencoba untuk menyentuh ikan hiu dengan tidak mengetahui dampak yang akan terjadi akibat perbuatannya.

Serangan tak beralasan dapat terjadi dalam tiga cara utama. Yang paling sering adalah serangan hit-and-run- ketika meraih hiu, melepaskan, dan meninggalkan tempat. Hiu itu bisa menyelidiki individu tersebut, berpikir dia adalah mangsa biasa. Mungkin juga menganggap individu tersebut sebagai ancaman, mirip seperti anjing, anjing bisa menyerang siapa saja yang keliru menginjak rumputnya. Dua jenis lain dari serangan tak beralasan adalah serangan menyelinap, ketika berada di kedalaman laut, hiu bergerak pada penyelam tanpa disadari, dan akhirnya, terjadi penyerangan.

Cara Mencegah Serangan Hiu

NOAA Fisheries Service menawarkan tips berikut untuk meminimalkan risiko serangan hiu:

• Tetap dalam kelompok dan tidak berkeliaran jauh dari rekan-rekan Anda, karena hiu cenderung menyerang perseorangan.

• Hindari berada di air ketika pagi dan sore hari, karena hiu aktif mencari makan pada waktu tersebut.

• Tidak pernah masuk ke air jika anda berdarah, mekipun cedera ringan. Hiu memiliki indra yang sangat tajam, dan dapat mencium bau darah dari beberapa meter jauhnya.

• Jangan memakai perhiasan mengkilap ketika di air.

• Jauhi nelayan komersial ketika di air, karena hasil tangkapan mereka bisa menarik hiu.

• Hindari memakai pakaian berwarna cerah di air keruh, karena hiu dapat dengan mudah melihat warna kontras.

-Jennifer Viegas-